Jangan Menjadi Guru Teh Botol Sosro

 

Guru MTs Darul Faizin bersama narasumber

Guru hebat adalah guru yang tidak berhenti belajar. Adagium ini patut diberikan oleh guru MTsS Darul Faizin Catakgayam Mojowarno Jombang Jawa Timur. Pada tanggal 15 November lalu, ada 6 guru yang mengikuti kegiatan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Pembelajaran Berdiferensiasi yang diselenggarakan BKMS Jombang. Enam guru tersebut Ibu Siti Muthoharoh, Ibu Siti Ikoh Faikoh, Ibu Aristian Indah Wati, Ibu Wahdzatudiyah, Ibu Astiani, dan Ibu Astatik.

Peserta dan panitia workshop foto bersama Kepala Kemenag Jombang

Narasumber kegiatan ini Dr. H. Widayanto, Widyaiswara Ahli Utama BDK Surabaya Jawa Timur. Sementara itu peserta yang hadir para guru MTsS Zona 1 BKMS MTs Swasta Jombang.

Workshop IKM khususnya bertema pembelajaran berdiferensiasi selalu menjadi tema yang menarik. Memahami kebutuhan belajar murid dengan strategi mengajar yang menarik, dipaparkan dengan gamblang oleh narasumber. 

Workshop IKM ini juga dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi digital. Narasumber banyak memanfaatkan produk teknologi digital dalam berinteraksi dengan peserta. Misalnya saat narasumber melakukan jajak pendapat seputar IKM, beliau menggunakan Mentimeter. Beliau juga menggunakan Kahoot untuk mengetahui kompetensi akhir peserta workshop setelah menerima materi workshop.

Guru Darul Faizin mendapat apresiasi setelah menyelesaikan post Test workshop

Pembelajaran berdiferensiasi selain menjadi strategi mengajar yang menarik juga tantangan bagi guru agar terus cerdas dan inovatif dalam menyiapkan pembelajaran. Pantang menjadi guru "Teh Botol Sosro" kata Pak Wid panggilan akrab narasumber. Guru Teh Botol Sosro adalah guru yang tidak punya inovasi dalam mengajar. Jika tagline Teh Botol Sosro adalah " Apapun makanannya minumnya Teh Botol Sosro" maka guru Teh Botol Sosro adalah "Apapun Kurikulumnya pembelajarannya itu itu saja". 

"Anak-anak tugas untuk kalian, halaman 10 sampai 600 dikerjakan!" Sentilan Pak Wid yang diiringi gelak tawa peserta workshop.

Jadi dilaksanakan workshop ini tidak hanya untuk menggugurkan kewajiban belajar bagi guru, tapi mengajak guru melakukan perubahan paradigma dan cara mengajar. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran di Jenjang Madrasah Tsanawiyah

Pembelajaran Bahasa Inggris Materi Adjective Menyesuaikan Perkembangan Otak Anak Laki-Laki

Class Meeting MTsS Darul Faizin Semester Gasal Tahun Pelajaran 2022-2023